Minggu, 03 Juni 2012

Bittersweet (sarcastic)



Aku menuliskan semua tangisku kedalam sebuah tulisan
Aku menumpahkan segala emosi cinta dalam sebuah perasaan
Tanpa aku berhati-hati, hati ini telah menjatuhkan pilihan
Pintar, tinggi, humoris, tampan, mapan, ah kamulah pria idaman

Aku tak suka keromantisan, tapi aku suka kejutan
Bila aku melihatmu, sungguh kamulah pria idaman
Kagum sangat kagum dan itu sarat dengan sebuah perasaan
Hasrat dalam diri sangat ingin memiliki pria impian

Kamu: Sweet Sarcastic

Aku, tak pernah setengah hati bila telah memilih
Saatku pejamkan mata, aku bisa mendekapmu dengan sentuhan kasih
Aku sadar, aku tidak punya apa-apa selain hati yang bersih
Kamu tidak perlu melakukan apapun untuk mencuri hati. Aku takut kamu risih
Karna hati tanpa permisi telah memilih

Letih hati ini, selalu menepi kemudian tersesat
Aku butuh peta, aku tak mau bahagia sesaat
Aku butuh cinta hingga akhir hayat
Namun, kenapa itu sulit untukku dapat?

“Mungkin Tuhan ingin aku bertemu dengan orang yang salah sebelum aku menemukan orang yang tepat.”

Lalu, bagaimana jika aku kira dia adalah dia?
Dalam asmara, aku telah menyukai dia atau jangan-jangan selama ini aku menyukai dia yang aku duga dia?

Aku tersesat, kukira kamulah peta nyata dalam hidup
Kukira kamulah cahaya yang selama ini aku butuh di hidupku yang redup
Kukira kita bisa menjadi bersatu tak dalam sekejap
Namun, bisakah aku mendekapmu dalam gelap?

Kamu: Kagumku

Terima kasih Tuhan, telah menggiringku untuk bertemu dengan pria idaman
Walau aku telah memiliki sebuah cerita indah, meski dalam impian
Aku menuliskan semua tangisku kedalam sebuah tulisan
Aku menumpahkan segala emosi cinta dalam sebuah perasaan
Tanpa aku berhati-hati, hati ini telah menjatuhkan pilihan
Pintar, tinggi, humoris, tampan, mapan, ah kamulah pria idaman

“Oh, maaf semua perasaan selalu datang tanpa permisi. Pun dengan kekecewaan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar