Senin, 30 Januari 2012

Cerita Tanpa Kata





Kutak pernah punya mimpi bisa bertemu superstar
Seperti bintang maha besar
Diantara ribuan fans fanatik di setiap konser,
ramai seperti di pasar
Namun hati ini tak akan mungkin kesasar,
sejak menemukanmu sang rockstar


Kisah cerita yang tak kusangka bisa seindah surga
Surga di pelupuk mata yang tak sanggup kuduga
Semula terasa asing, bagai gangsing berputar dan jatuh dari tangga
Oleng dan nyaris jatuh bila kau tak ada,
semua kosong seperti gelas tak diisi air saat dahaga


Kututup semua mata, telinga hingga hati
Tak peduli semua caci maki,
kutiduri semua perkataan yang menusuk hati
Hati-hati dalam menjaga hati agar tak tersakiti


Sekian lama penantianku dan terhenti di Pulau Dewata
Indah melihat sang rockstar bertengger mesra penuh cinta
Bintang, hembusan angin dan sunyinya malam menjadi saksi kita
Berbagi kisah dan rindu terpendam dalam malam bermakna tanpa kata


Indah menjadi suram saat harus menerima kehidupan nyata
Kita tak akan bisa bersama, namun tetap terikat dalam cerita kita
Tak ada sesal dan tak ada ragu bila ingin terulang, cukup kita yang punya rasa dan kata
Kecup manis dan belaian yang tak mungkin bisa dilupa walau sudah di Jakarta


Menikmati kesakitan hati saat menyadarari sang rockstar sudah berbalut ikatan
Serasa ingin kulepas segala ikatan pembeda dan jarak lautan
Hey rockstar, kau akan selalu berada dalam ingatan
Tak akan terlupakan


Suksma Pulau Dewata penuh cinta dan tempat cerita kita tanpa kata :')

Minggu, 29 Januari 2012

Alarm

Menanti cinta tapi tak mau menepi dari yang telah di lalui
Menyadari hati tak pelak seperti ditinggal mati
Kutemui insan yang sulit kutinggal pergi
Nyandu seperti minum kopi


Layaknya orang dungu yang setia menunggu
Menunggu dalam keegoisan ragu
Terasa gagu walau masih bisa mendawaikan lagu
Otak seperti penyu lambat, tak ada unyu-unyu


Kau bawa aku terbang, melayang bagai layang-layang
Namun sayang, penghalang masih saja datang
Sulit dilarang, sesulit seorang lansia ingin mencoba kayang
Serasa di sayang, tak jarang masih saja terasa dibuang


Sesekali aku membuka mata, agar bangun
Sesekali aku mendengarkan ketiga telinga, agar tak hanyut dalam lamun
Telinga kanan-kiri dan telinga hati, yang mampu mengacaukan
pendengaran saat merasa sudah bangun
Dalam lamun, kuharap kau menjadi pikun


Mencoba benar-benar bangun dari lamun,
aku sempat bertengger pada tukang tenun
Adalah tekun untuk mewujudkan semua lamun
agar tak hanya sekedar lamun
Namun, lamun dan bangun perang dalam jiwa yang masih butuh pembangun


Bertepilah di perahu polos ini, walau sementara waktu
Selagi itu, akan diberikan pelayanan extra sebagai penjamu
Layaknya seorang tamu, kau bisa mendapatkan
apa yang kamu
Sementara waktu itu sementara waktu kau berada di dunia bersama aku


"Haaaahhhhhh.....", bergejolakku dari pejaman mata
Nafas terengah-engah bak ikan jatuh ke tanah dan butuh air dari sumur





Kau bawa aku terbang, melayang bagai layang-layang
Namun sayang, penghalang masih saja datang
Sulit dilarang, sesulit seorang lansia ingin mencoba kayang
Serasa di sayang, tak jarang masih saja terasa dibuang


Kukedipkan mata berulang kali yang mulai mengeluarkan cairan
Kumulai mengerjakan laporan dengan secangkir kopi panas sebagai awalan


Terdengar suara bising atasan, untuk segera
lanjut mengerjakan laporan.


"Oh, alarm itu masih belum berfungsi".

Kamis, 26 Januari 2012

Waktu

Waktu..
Berapa banyak orang yang selalu bilang:

"Waktu itu PENTING"

Memang sadar maksud dari itu?
Sering kali tanpa sadar, aku telah membuang waktu yang tidak akan pernah mungkin untuk aku pungut kembali
Hasilnya? Hanya sesal dan ratusan kata penyesalan, tiba
Buang waktu yang tak akan berhasil kita pungut kembali
Dalam sesal, waktupun tak akan pernah menertawakan ke khilafanku
Malah ia (waktu) sabar menanti kesembuhanku dari khilaf


Waktu tak akan menunggu ragu, apalagi semu
Saat ragu menjadi gagu, eh malah buang waktu
Namun ada secerca harap suatu waktu akan bersatu
Malah sering kali bila bertemu kamu, aku menjadi batu tanpa menghasilkan sesuatu
Ya, waktu menunggu sulit kulepas dari rindu..

Saat menunggu, entah berapa jumlah waktu yang kubuang tanpa bisa kembali di pungut hanya demi pernyataan: aku tidak lagi menunggu kamu :)
  
Rasa menunggu ini kujadikan buah kata untukku hasilkan di lembar kosong yang bisa berubah fungsi sebagai hapusan tangisku, kesalku, resahku, rinduku...
Simpan masa lalu dan masalahlu ke dalam musium, boleh di kunjungi asal tidak kembali
Karna nanti, aku dan kamu akan hidup untuk hari ini, esok dan seterusnya, bukan untuk hari kemarin..

Ketika kamu mulai menoleh ke belakang, kedua tanganku siap mengarahkan pandanganmu ke depan, yaitu aku :)

Waktu, tanpa kusadar, kau adalah guruku
Maaf jika aku masih sering membuangmu
Dimana aku bisa memungutmu kembali?

Tik..tok..tik..tok...

Sabtu, 07 Januari 2012

Ragu Rindu

Dalam hujan menyapa kamu yang rindu.
Menjemput kembali ia yang terlupakan: kenangan.
Tak mampu membelenggu sendu memangku waktu dalam sebuah keraguan.

Waktu menunggu ada ragu, dibalik ragu ada rindu.
Seminggu terasa sewindu bila tak bertemu.

Kamu, inginku peluk walau dalam semu.
Lewat lagu, kuwakili semua kata yang bisa berubah gagu bila bertemu kamu.

Tak butuh kompas atau peta, kurela tersesat bila berdua kamu.

Terima Kasih :')

Ini memang bukan yang pertama bagiku
Entah kesekian atau keberapa kalinya, aku pernah merasakan ini
Kapok? Oh tentu tidak..
Jatuh cinta adalah kecanduan yang ingin terulang

Jatuh cinta itu memang indah, tapi kalau jatuh dari cinta? Siapa yang mau..
Seseorang sempat menyita waktuku hingga tahunan..
Menyita tanpa bertanya yang untungnya berakhir tanpa bencana
Tersita waktuku selama sekian tahun, hanya ditemani angan dan praduga.
Hingga kulepas semua rasa, angan dan pikiranku yang terlanjur jauh tentang dia..


"I had a thousand tears before I met you. Honestly, you made me trust and believe being, hem... I called it love became fell in love."
Kuakui ada beberapa lelaki silih berganti, ingin merebut posisinya di hatiku..
Tak satupun bisa,
Masih saja terbayang angan dirinya..

Meski bukan di waktu yang tepat dan keadaan yang baik, namun muncul kehadiranmu..
Awalnya terasa biasa saja, yang kini menjadi terbiasa bisa jadi luar biasa..

Entah kenapa jika berhadapan denganmu, seolah-olah mata dan kuping ini tak bisa berfungsi dengan baik..
Pikiran dan hatipun tidak singkron
Melihat dirimu, sungguh "mungkinkah kamu (setidaknya) melirikku?"

Rasanya aku ini seperti tokoh komik Miiko diantara para Barbie yang (mungkin) saja menggodamu dan kamu tergoda..

Dalam diriku tidak menyediakan, kecantikan, glamor dan jutaan tabungan polesan indah tubuh lainnya.
Aku hanya bermodalkan tabungan cinta yang telah lama kusimpan.
Entah seberapa besar celengan ini, tempat kusimpan dengan sangat baik tabungan-tabungan cintaku..

Tak peduli walau kamu itu termasuk GPRS (Gerakan Pria Ratusan Selir),
Aku telah terlanjur menganggapmu special. Sosok terdekat saat ini. Sosok yang menjadi Microsoft Word dalam penampungan ceritaku.

Bagiku, kamu itu satu.
Bagimu, kamu itu seribu.

Layang-layangku

Aku ini bagai layang-layang,
mudah terbang tinggi, namun juga mudah terjatuh..

Namun, saat kujatuh tak mudahku terbang kembali
Butuh pengendalian dan keseimbangan agar saatku dalam ketinggian tak mudah kuterjatuh (lagi)

Tak semua orang bisa mempertahankanku dalam keadaan tinggi
Mudahnya mereka menjatuhkan, kemudian membiarkanku sendiri..

Sepi..
Berkicaulah aku dengan senja dan kata

Tak kuduga, tiba-tiba kamu datang dan mampu mengendalikan layang-layang ini dengan baik
Stabil..
Namun, sempat hampir terjatuh..
Tapi kemudian bangkit dan tinggi lagi karna tali layang-layangku terbuat dari: kamu dan keyakinan :)