Kamis, 01 Maret 2012

NADIA

Nadia..
Mba Iyaku tersayang..


Entah harus dengan bahasa apa yang mampu melukiskan betapa aku bersyukur telah dan pernah mempunyai seorang kakak perempuan tercantik, terbaik, tergalak, termodis, termanis.. Ah begitu sempurnanya kamu di mataku.. My role model..


Entah harus dengan jeritan, tangisan, senyuman macam apa yang mampu mewakili rasa rindu yang teramat ini. Bisa memelukmu walau dalam mimpi saja aku sudah senang. Sosok yang paling sabar ketika menghadapi traumaku yang berlebih dengan Ulat Bulu atau aku biasa menyebutnya dengan ugi-ugi. Menenangkan aku, memelukku dengan hangat, walau kadang juga menertawakanku, "Oh adeku sayang udah sadar? Kenapa takut banget? Kan ada mba disini", dengan nada manja khasmu menenangkanku. Ingat, betapa kamu tertawa ketika aku masih 5 tahun, susah makan dan Mama manggil ondel-ondel biar aku mau makan, karna aku bandel..


Entah berapa banyak pertengkaran dan berakhiran tangisan yang pernah kita lalui? Nonton pertandingan sepak bola di tengah malam, yang kiranya kurang wajar bagi beberapa perempuan, namun kita lakukan dengan sangat enjoy. Manchester United dan Timnas Inggris adalah favorite kita. Nonton bola bersama sampai kita punya yel-yel..


1 Maret 1982, seorang anak perempuan yang ditunggu-tunggu Mama Papa serta Mas Didit dan Mas Sandy lahir, dialah Nadia Rizky Habsari.. My best sister I ever had.. Today, 1 Maret 2012. Jika kamu masih bersamaku saat ini, mungkin kita akan merayakan hari ulang tahunmu yang ke 30. Oh, sudah angka 3 mba.. Dulu, kamu begitu takut jika ulang tahun, "takut tua", ucapmu merengkut. Tenang, kamu akan selalu muda dan bersinar di Surga. Tersenyum lepas tanpa beban, walau kini aku sedikit bandel..


Kerinduanku semakin menggebu ketika menyadari kini aku nonton pertandingan sepak bola pada malam hari atau bahkan dini hari, seorang diri. My best partner sudah tidak ada disampingku. Memelukku ketika menangis saat jagoanku kalah, tertawa bersama ketika menang bahkan tak jarang kita bertengkar karena kamu selalu menyuruhku membuat kopi dan akupun ngedumel..


Kerinduanku semakin memuncak, kala aku sedang ingin berbagi cerita. Saat bersamamu, aku bisa menceritakan segalanya. Saat kamu berkata pun layaknya Kaca. Apa adanya dan tidak di tutup-tutupi. Perkataan pahit namun terselubung manis. Ya manis, karena pahitnya perkataanmu itu sebagai bukti manis kalau kamu sayang padaku. Ogel...


"Having sister is like having a best friend, you can't get rid of. You know whatever you do, she'll still be there :')"

"I am born lucky, because I have one in million sister like you. But today I miss you!"

Mba Iya, I love you..
Mba Iya, I miss you..
Mba Iya, I need you..
Mba Iya, don't forget me..

See you in my dream :')