My Clever Horse nama samaran untuk membicarakan idolaku ini didepan teman-teman. Memang terbilang cerdas dan kuat seperti kuda. Penabuh drum dari group band punk papan atas, perempuan mana yang tidak mau ngobrol atau sekedar foto bareng dengannya. Karismatik. Mungkin kata itu yang tepat menggambarkan sosok lelaki ini. Melalui pemikirannya yang cerdas, kritis namun terkadang ’gila’ inilah yang membuat aku jatuh cinta. Disaat aku sedang di atas angin jatuh cinta padanya, aku tahu kalau Kudaku ini ikut nimbrung nulis bareng salah satu penulis di Indonesia yang sangat aku kagumi. Berkomunikasi dengan mereka hanya bisa aku lakukan dengan rajin berkicau di acoount kicau’an mereka punya. Setiap dibalas rasanya seperti menjadi jutawan.
Nah ceritanya, tadi malam ada acara book signing dari judul buku yang ditulis oleh mereka plus beberapa manusia cerdas dan mengagumkan lainnya. Seolah ga mau meninggalkan kesempatan emas ini, aku langsung minta anterin temanku untuk datang ke acara itu. Sore harinya, aku sibuk membongkar lemari pakaian, ’harus tampil kece nih malem ini’ pikirku. Detik-detik menjelang temanku menjemput, hujan turun dengan cukup deras. Aaahh membuatku sedikit khawatir, mungkin karena aku tidak suka dengan hujan. Diperjalanan menuju tempat book signing, kita sempat hampir nyasar, namun dengan kecanggihan tekhnologi kami pun sampai dengan selamat dan tetap cantik. Tempat ngopi di daerah Kemang, sangat asik dan nyaman. Memang tidak terlalu besar, namun pelayannya muda dan lumayan uhuk keren.
Aku memanggil penulis idamanku ini dengan Hot Grandma, ia sangat ramah, rock n roll dan mencengangkan. Saat sedang asik berbincang didalam ruangan, Kudaku datang dengan beberapa temannya. Tak disangka dan duga beberapa kata yang keluar dari mulutnya yang mencintai beer ini, suara serak seksi mendesah basah menyapa namaku, menanyakan kabar dan memuji syal macan cokelat yang aku pakai. Seolah jantung berhenti sejenak, mata tak berkedip serta denyut nadi mengalami traffic jam didalam sana. Oke, ini baru permulaan dari seorang gadis kecil dengan keberuntungan yang besar malam itu. Selesai acara tanya-jawab, Kudaku memetik gitar dengan mesra dan penuh gairah. Ditengah acara akustikan, dengan suara yang mulai serak karena batuk, aku berteriak meminta dilantunkan lagu Story of My Life dari band kesukaannya Social Distortion. Sepertinya suaraku kalah dengan suara-suara teriakan yang jauh lebih besar dari arah belakangku, batinku. Tapi, dia membawakan lagu yang aku minta. Mungkin dia bisa mendengar teriakan batinku.
Selain itu, aku juga mendapatkan wejangan penuh arti dan ilmu dari seorang penari profesional. Entah mimpi apa aku semalam bisa bertemu dengan orang-orang yang luar biasa ditempat yang tidak terlalu besar dan hanya dalam satu malam aku bisa mendapatkan ilmu. Dari mulai ilmu batin, ilmu putih, merah, jingga, abu-abu hingga hitam. Berbincang hangat dengan Hot Grandma dan Kuda, mulai tentang buku hingga obrolan liar. Sampai aku dipeluk dan dicium ketika Hot Grandma tahu kalau aku masih perawan. Malam itu, aku menjadi jutawan. Sadar atau tidak, aku yakin bahwa tidak semua orang bisa di posisi aku tadi malam. Kalau sedang ikut kuis di tipi, aku sudah masuk grandfinal dan mendapatkan hadiah utama. Yah, aku jutawan!