Jumat, 20 April 2012

Rewind



Kupunya tabungan cinta yang berhasil kamu curi
Begitu nikmat saat proses pencurian itu terjadi
Seminggu terasa sewindu bila tak saling menghampiri
Cinta kita indah dan kuat seperti mawar berduri

Waktu terasa lambat bila tak bersama
Waktu terasa sangat cepat bila kita berjumpa
Sungguhku tak rela melewatkan detik demi detik untuk sekedar terpana
Sebuah ikatan yang kuharapkan berakhir bahagia
Karna kamu kekasih hati, kekasih jiwa
Kurela memberikan sisa hidupku hanya untuk mencintaimu hingga tutup usia

Namun kini, tinggalku sendiri berkasih dengan bayangmu
Masa silam yang teramat indah saat bersamamu
Perlahan kupelihara rasa rindu
Namamu sudah terkunci di dasar hati, dalam sekali..

Saat kenangan hanya sebatas angan..

Tanpa ragu aku ingin mengatakan: “Kamu adalah pengalaman hidup terbaik, kenangan termanis, masa silam paling sempurna dan mantan terindah. Terima kasih telah membuat hati ini tak selalu kosong, kamu selalu ada di dalam hati, karna kamu selalu ada di belakangku. Tak akan pernah bisa membuatku lupa. Terlalu sempurna untuk di hilangkan. Terlalu baik untuk di abaikan. Sayang yang teramat, namun sudah kukubur di dasar hati paling dalam. Senyummu adalah doaku yang terkabulkan oleh Tuhan. “

Meski kita tak lagi satu, namun kamu telah menyatu dengan hidupku..
Terima kasih untuk segalanya :’)

Selasa, 17 April 2012

Hening




Seandainya bisa kumelihat keindahan di balik sebuah bahaya dari cinta
Seandainya tiada salah dan praduga yang meleset dari semua yang tertata
Seandainya kisah ini bisa di ungkapkan tak hanya dengan kata
Seandainya engkau bukanlah bahaya yang bertahta

Tersesat engkau dalam lingkaran nostalgia
Terbelenggu dalam masa silam yang bahagia
Terbesit hati ingin merasakan bahagia tanpa sia-sia
Tersisa kening dalam kenikmatan tawa hangat bahagia

Saat engkau tersesat, aku bisa menjadi peta
Saat engkau menangis, aku bisa menjadi air mata
Saat engkau hancur, aku bisa menata
Saat engkau bersamanya, aku siap mengaca

Adakah engkau pangeran pembawa obor yang kucari?
Adakah bila kubersamamu aku siap lari?
Adakah hati yang bisa di curi?
Adakah sebuah peristiwa yang bisa kutelusuri?

Ah..

Kembaliku berkaca dan menata hidupku di depan
Melakukan aktivitas demi menggapai impian
Tiada salah dengan perasaan
Engkau bukanlah seorang pangeran
Engkau hanya bahaya berbalut keindahan

Di mataku, engkau adalah sempurna berbalut ketidaksempurnaan..

Rabu, 11 April 2012

Satudua




Tuhan telah menciptakan aku dan kamu untuk manjadi pasangan
Seribu kamu yang aku duga untuk mencari ‘kamu’ yang ditujukan untukku
Menerka, menebak dan mencari kamu yang kugambarkan seperti pangeran
Pangeran terbaik dari yang baik, hanya untukku

Tuhan menciptakan dua mata, untuk melihat bagaimana cinta terlihat
Tuhan menciptakan dua kaki untuk membantuku ketempatmu tanpa sesaat
Tuhan menciptakan dua buah tangan, untuk memelukmu dengan erat
Tuhan menciptakan dua buah kuping, untuk mendengar namamu dan kalimat “aku cinta kamu”

Namun, Tuhan hanya menciptakan satu hati, jantung dan wajah. Kenapa?

Satu hati, kita diajarkan Tuhan untuk memilih satu hati lainnya. Bukan lebih. Berikan satu hati ke orang yang tepat dan pantas. Maka dengan itu, hati kita akan lengkap dan menemukan pasangan sejatinya. Menduakan hati tak akan bertahan lama, semua hanya semu. Senang sesaat. Setelah itu akan kembali mencari satu hati. Maka dari itu, hati-hati dalam memberi hati.

Satu jantung. Jantung itu yang membuat kita terus bertahan hidup untuk mencari cinta sejati. Jika sudah menemukan cinta, ialah jantung hidupmu. Jika patah hati, jangan patah semangat karna jantungmu akan terus berdetak, kemudian semakin berdetak kencang saat bertemu dengan pujaan hati. Jantung membuat kita hidup dan begitupun cinta.

Satu wajah. Kenapa wajah kita cuma satu? Punya satu wajah saja terkadang kita bisa ciptakan menjadi dua. Hati-hati. Wajah adalah cerminan hati. Jika kita sudah ‘menduakan’ wajah kita, berarti kita sudah berani membohongi diri sendiri. Berani berbohong pada diri sendiri, tak menutup kemungkinan berbohong pada yang lain. Paras wajah cantik atau rupawan hanya sementara. Tapi hati dan pikiran yang baik akan abadi.

Belajarlah untuk mencintai diri sendiri sebelum siap mencintai orang lain. Hargai diri sendiri sebelum menghargai orang lain. Dan beranilah untuk menilai diri sendiri sebelum memberanikan diri menilai orang lain. Berkaca pada setiap tindakan yang telah kamu lakukan. Percaya atau tidak, kita hidup berdampingan dengan karma. Yes! Jangan sebar dusta, jika tidak mau didustakan.

Merasa disakiti cinta? Heiii wake up! Belajarlah cinta dari orangtua. Ketulusan akan membawa pada kebahagiaan. Percayalah. Karena cinta itu memberi tanpa pernah meminta :’)

Selasa, 10 April 2012

Jeritku


Kupunya berderet kisah kasih cinta di masa lalu, kamu pun juga
Kupunya hati yang mampu kamu tempati tepat pada waktunya disaat yang tak terduga
Kupunya segelas penuh ketulusan yang kukira mampu kamu sambut saat dahaga
Dan kupunya rindu yang sekiranya bisa memelukmu saat terjaga

Kisah ini terlalu indah untukku musnahkan dari hidupku
Bertahun-tahun bukan waktu yang sebentar bagiku
Kamu adalah bahaya terindah yang pernah kulewati, kamu dan aku seperti jemari dan kuku
Haruskah aku menutup semua kenangan dalam satu buku?

Sulit.. sangat sulit.. Namun sakit begitu pahit
Seperti terhimpit dalam kenyataan yang begitu menjerit
Terbelenggu dalam memory indah akan kamu yang begitu manis tetapi pahit
Sulit.. sakit.. Seperti selulit yang telah menyatu dengan kulit

Kamu adalah bahagiaku :)

Egoisku berkata, kamu adalah segala. Egoisku menegaskan, aku tidak ada tanpamu
Sayangku memberitahukan kalau semua panca indraku telah mampu kamu lumpuhkan
Napasku terhenti saat aku tidak bersamamu
Jiwaku melayang saat kamu ucapkan kalimat cinta yang aku butuhkan

Tidak ada kesempurnaan yang telah kamu berikan, namun semua begitu sempurna saat senyummu lepas dari bibir manismu. Sayang..
Tidak ada bahagiaku saat aku diharuskan rela melihatmu dengan bidadari lain. Oh itu menyakitkan dan kamupun tahu. Sayang..
Tidakkah aku harus membunuh ribuan waktu yang telah aku lewati denganmu, hanya dengan sepenggal pertanyaan: Apakah aku bahagia?
Jelas aku bahagia. Namun semua begitu semu, ketika aku harus disadari oleh pihak lain. Bukan dari diriku. Sulit dipercaya, namun itu yang telah terjadi. Sayaaang..
Ribuan hari telah aku lewati bersamamu. Jutaan detik telah kurasakan hangat cintamu. Semoga hanya untukku..
Aku kehilangan arah. Aku tersesat diluasnya cintaku. Cercaan telah kudapat, namun aku telah lumpuh total dan buta .
Kamu habisi aku dengan miliyaran kemanisan tanpa sisa, lirihku menjerit “sungguh ini pahit”

Aku berjuang, demi ribuan waktu bersama
Aku merintih, demi kebahagiaanku seutuhnya
Aku menjerit, demi kamu hanya untukku
Aku bertahan, demi cinta yang teramat runcing
Aku menangis, demi mengubur semua kepahitan
Dan aku sendiri, demi aku bukan kamu..

Tapi.. kenapa selalu Aku?