Tuhan telah menciptakan aku dan kamu untuk manjadi pasangan
Seribu kamu yang aku duga untuk mencari ‘kamu’ yang ditujukan
untukku
Menerka, menebak dan mencari kamu yang kugambarkan seperti
pangeran
Pangeran terbaik dari yang baik, hanya untukku
Tuhan menciptakan dua mata, untuk melihat bagaimana cinta
terlihat
Tuhan menciptakan dua kaki untuk membantuku ketempatmu tanpa
sesaat
Tuhan menciptakan dua buah tangan, untuk memelukmu dengan
erat
Tuhan menciptakan dua buah kuping, untuk mendengar namamu dan
kalimat “aku cinta kamu”
Namun, Tuhan hanya menciptakan satu hati, jantung dan wajah. Kenapa?
Satu hati, kita diajarkan Tuhan untuk memilih satu hati
lainnya. Bukan lebih. Berikan satu hati ke orang yang tepat dan pantas. Maka dengan
itu, hati kita akan lengkap dan menemukan pasangan sejatinya. Menduakan hati
tak akan bertahan lama, semua hanya semu. Senang sesaat. Setelah itu akan
kembali mencari satu hati. Maka dari itu, hati-hati dalam memberi hati.
Satu jantung. Jantung itu yang membuat kita terus bertahan
hidup untuk mencari cinta sejati. Jika sudah menemukan cinta, ialah jantung
hidupmu. Jika patah hati, jangan patah semangat karna jantungmu akan terus
berdetak, kemudian semakin berdetak kencang saat bertemu dengan pujaan hati. Jantung
membuat kita hidup dan begitupun cinta.
Satu wajah. Kenapa wajah kita cuma satu? Punya satu wajah
saja terkadang kita bisa ciptakan menjadi dua. Hati-hati. Wajah adalah cerminan
hati. Jika kita sudah ‘menduakan’ wajah kita, berarti kita sudah berani
membohongi diri sendiri. Berani berbohong pada diri sendiri, tak menutup
kemungkinan berbohong pada yang lain. Paras wajah cantik atau rupawan hanya
sementara. Tapi hati dan pikiran yang baik akan abadi.
Belajarlah untuk mencintai diri sendiri sebelum siap
mencintai orang lain. Hargai diri sendiri sebelum menghargai orang lain. Dan beranilah
untuk menilai diri sendiri sebelum memberanikan diri menilai orang lain. Berkaca
pada setiap tindakan yang telah kamu lakukan. Percaya atau tidak, kita hidup
berdampingan dengan karma. Yes! Jangan sebar dusta, jika tidak mau didustakan.
Merasa disakiti cinta? Heiii wake up! Belajarlah cinta dari
orangtua. Ketulusan akan membawa pada kebahagiaan. Percayalah. Karena cinta itu
memberi tanpa pernah meminta :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar