Rabu, 11 April 2012

Satudua




Tuhan telah menciptakan aku dan kamu untuk manjadi pasangan
Seribu kamu yang aku duga untuk mencari ‘kamu’ yang ditujukan untukku
Menerka, menebak dan mencari kamu yang kugambarkan seperti pangeran
Pangeran terbaik dari yang baik, hanya untukku

Tuhan menciptakan dua mata, untuk melihat bagaimana cinta terlihat
Tuhan menciptakan dua kaki untuk membantuku ketempatmu tanpa sesaat
Tuhan menciptakan dua buah tangan, untuk memelukmu dengan erat
Tuhan menciptakan dua buah kuping, untuk mendengar namamu dan kalimat “aku cinta kamu”

Namun, Tuhan hanya menciptakan satu hati, jantung dan wajah. Kenapa?

Satu hati, kita diajarkan Tuhan untuk memilih satu hati lainnya. Bukan lebih. Berikan satu hati ke orang yang tepat dan pantas. Maka dengan itu, hati kita akan lengkap dan menemukan pasangan sejatinya. Menduakan hati tak akan bertahan lama, semua hanya semu. Senang sesaat. Setelah itu akan kembali mencari satu hati. Maka dari itu, hati-hati dalam memberi hati.

Satu jantung. Jantung itu yang membuat kita terus bertahan hidup untuk mencari cinta sejati. Jika sudah menemukan cinta, ialah jantung hidupmu. Jika patah hati, jangan patah semangat karna jantungmu akan terus berdetak, kemudian semakin berdetak kencang saat bertemu dengan pujaan hati. Jantung membuat kita hidup dan begitupun cinta.

Satu wajah. Kenapa wajah kita cuma satu? Punya satu wajah saja terkadang kita bisa ciptakan menjadi dua. Hati-hati. Wajah adalah cerminan hati. Jika kita sudah ‘menduakan’ wajah kita, berarti kita sudah berani membohongi diri sendiri. Berani berbohong pada diri sendiri, tak menutup kemungkinan berbohong pada yang lain. Paras wajah cantik atau rupawan hanya sementara. Tapi hati dan pikiran yang baik akan abadi.

Belajarlah untuk mencintai diri sendiri sebelum siap mencintai orang lain. Hargai diri sendiri sebelum menghargai orang lain. Dan beranilah untuk menilai diri sendiri sebelum memberanikan diri menilai orang lain. Berkaca pada setiap tindakan yang telah kamu lakukan. Percaya atau tidak, kita hidup berdampingan dengan karma. Yes! Jangan sebar dusta, jika tidak mau didustakan.

Merasa disakiti cinta? Heiii wake up! Belajarlah cinta dari orangtua. Ketulusan akan membawa pada kebahagiaan. Percayalah. Karena cinta itu memberi tanpa pernah meminta :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar