Kamis, 22 Desember 2011

RINDU SENJA

Hangat, bersahabat, tenang dan mendamaikan hati
Ah aku ini terlalu jatuh cinta pada senja, sang waktu yang telah dengan konsistennya selalu hadir disetiap hari hariku
Bila senja tiba, jutaan inspirasi dan terkadang berakibat memutarkan dengan dahsyatnya segala memory yang telah lama kukubur dalam-dalam di sebuah kotak tua yang kusam
Tak seorangpun ingin melihat kembali pemutaran video kelamnya masa lalu, terlihat seperti pemutaran film di layar tancep warga yang siap menertawakan dengan segudang kebodohan dan kekhilafanku, dulu, sambil makan kacang dan tiker sebagai alasnya.
Senja, tidak pernah menertawakanku, ia tetap memberikan kehangatan dan rasa damai. Memaafkan.
Kini, senjaku telah hilang termakan oleh waktu. Kesibukan duniawi yang membuatku melupakanmu, sementara.
Saat senja datang menjemput, aku malah sibuk dengan rutinitas yang sama. Kerja, kerja dan kerja. Atau sibuk memikirkan entah apa yang dipikirkan, memberikan sekejap menit untuk senja saja seolah sulit. Sok sibuk, ya itulah, begitulah, duniawi.
Rindu senja, rindu sekali. Ingin kupeluk senja dengan senyum bahagia bukan mengadu dengan senyum miris dan butuh pendengar setia.
Kubutuh senjaku. Merasakan senja itu bagaikan hidup dalam secangkir kopi, begitu hangat, wangi, manis dan penuh semangat. Seperti me-refresh diri sendiri. Senja itu doping bagi jiwa.
Kapan aku bisa memelukmu dihangatnya senja?

Selasa, 20 Desember 2011

CERITA SENDU

Cerita ini begitu indah diawal. Kukira akan segera kudapati cinta dalam arti sebenarnya, bukan cinta semu atau cinta bayangan kelabu. Hal yang belum kurasakan dengan lelaki lain. Ruang dan waktu yang tepat ia goreskan tinta harapan di selembar kertas putih sedikit kusam bekas sebuah coretan rindu. Goresan itu ia sirami dengan anggunnya oleh tinta senyuman, sentuhan dan tutur kata pembawa surga. Tekunnya ia mempelajari bagaimana cara memecahkan celengan cinta yang selama ini telah kutabung. Kubuka satu demi satu lembar kertas yang telah kusam, nampak beberapa nama yang pernah tertulis, namun sepintas kurasa tidak ada yang lebih baik darinya –saat itu-. Betapa hebatnya kamu. Lelaki kuat yang memiliki kekuatan bak superhero yang mampu memusnahkan virus trauma akan jatuh cinta. Siapa kamu? Hey, enjoy sekali kamu terus-menerus menggoreskan tinta indah di lembaran kusam ini?
Tak kusadari dan tak terasa, lembaran kusam itu berubah menjadi lembaran yang penuh warna. Kamu telah mengisi semuanya dengan curahan tinta terbaikmu. Aku senang, senang sekali. Tak sangka, kamu orangnya, lelaki pembawa obor harapan disaat kutermenung sendiri di pojok lorong sendu. Kamu menyinari dan memberikan senyuman hangat. Saat itu aku seperti lempengan es yang siap mencair saat didekatmu. Lembar demi lembar selalu diisi oleh tintamu, hingga tanpa sadar lembaran itu pun penuh dengan tintamu. Saat aku dibutakan oleh tinta indahmu, tanpa kusadari terdapat gincu merah yang siap mencoret penuh emosi di atas lembaranku. Gincu merah itu lebih kuat, bahkan tintamu kini sudah terhapus (kuharap). Tercabik-cabik, kusut dan kini lembaran itu menjadi potongan kertas tanpa arti.

Selasa, 17 Mei 2011

I Wanna Scream: IT’S ME!!

Sabtu siang, yang berarti nanti malam adalah malam minggu, dimana pada umumnya anak-anak muda pergi untuk besenang-senang. Entah itu dengan teman, keluarga atau yang lebih identik dengan malam minggu itu pergi beduaan sama pacar. Well, itu tidak berlaku untuk saya. Saya menghabiskan malam minggu biasanya dengan mengerjakan skripsi dan nonton tv. Di rumah? Ya, di rumah. Setelah skripsi selesai (Oh very thankfully God!!), tidak ada yang saya kerjakan. Yah, paling nonton tv, bbman, twitteran, minum kopi lalu bengong dan tidak lama tidur. Untungnya saya ini lumayan orang yang banci media social yang selalu menghibur dimanapun kapanpun saya berada, kecuali kalau belum isi pulsa langganan ya. Terkesan sok anak baik-baik, tapi ya beginilah. Selalu flat. Anda tidak perlu menilai saya bagaimana dan mengkasihani saya, saya enjoy dengan rutinitas itu. Percayalah!.

Suatu hari teman saya sebut saja, Ines, mengajak pergi ke Senayan. Kebetulan acara tersebut bertepatan dengan hari Sabtu. Tanpa pikir panjang saya iyakan ajakannya. Semacam acara olahraga, yang mengadakan juga merek terkenal (tidak boleh sebut merek, kan tulisan ini tidak di sponsori oleh Adidas. EH?!!!).  Nah, kebutulan lagi di acara itu ada seseorang yang selama ini saya, hem bingung namanya apa ini eh.. eh.. kagum? suka? atau apa? Well, apapun namanya itu biarkan saya saja yang tahu.  Dia adalah Reno Pratama, seorang sk8er yang juga bisa nyanyi dan menulis lagu. Jujur saja nih, saya tidak paham apalagi ngerti tentang skateboard. Kalo inget skateboard, malah inget Avril Lavigne (jaman saya SMP lagu sk8er boy, populer banget loh).

Singkat cerita, saya dan teman saya, Ines, sampai di Senayan sekitar pukul 3 sore. Kami berdua memulai dengan celingak-celinguk kagum dengan acaranya, haha tidak hanya itu tapi juga dengan makhluk ciptaan Tuhan yang begitu bisa dikagumi, namanya laki-laki. Benar-benar acara yang bisa dijadikan ajang cuci mata, plus atraksi para lelaki itu menggunakan sepeda, skateboard, futsal, basketball maupun dance. Semua seruuu!!. Eiitt.. tunggu dulu, skateboard?? Oh Tuhan, saya kan mau melihat Reno sampe lupa tujuan awalnya, dia ada dimana ya? Hemm send tweet ah (saya lumayan rajin ngirim tweet ke dia *blushing*). Akhirnya kami berkeliling area acara itu dan malah terhenti di tempat jajanan, kemudian Ines membeli nasi Bali, lumayan enak rasanya. Tidak terasa langit sudah menggelap, entah karena sudah pukul 6 sore atau akan hujan. Kami pun melanjutkan cuci matanya, hingga tersesat di tempat shushi, sudah cukup lama saya mengidam makanan ini. Oh tidak hujan pun turun, kami berusaha mencari tempat yang bisa duduk dan tidak kena hujan untuk makan (maklum acaranya outdoor).

Di bawah pohon, hujan rintik-rintik, makan shushi, berdua, malam minggu, sangat romantis (mulai ngebayangin sama pangeran berkuda) aahh tapi kenapa sama Ines??!!!. Sungguh spot tempat yang salah kami pilih. Hufhh.. tidak lama kemudian, wow hujan semakin besar, kami pun lari ke arah tenda terdekat (tenda makanan yang jual nasi Bali). Rambut sedikit lepek kena air hujan, menenteng shushi yang sudah setengah dimakan, tiba-tiba......... deng deng deng!!!!! Jantung saya terhenti sesaat, mata melotot hampir keluar, mulut hampir saja terbuka 5 jari, ’oh God itu Reno Pratama!!!!!’ jerit didalam hati. Tepat di belakang saya, Reno juga sedang makan ditemani oleh managernya, Michele, dan seorang temannya. Entah berapa kali saya menelan ludah untuk menghindari rasa nervous serta detak jantung yang semakin cepat. Makan shushi pun jadi gemeteran saat memegang sumpit. Apa yang dilakukan Ines? Yes, dia malah tertawa melihat tingkah dungu saya. Tarik napas panjang berulang kali, hampir sama banyaknya dengan yang dilakukan orang melahirkan saya rasa. Kacau balau untungnya tidak galau dong.

Finally, shushi pun habis saya lahap dan pindah ke dalam perut buncit ini dalam sekejap. Sungguh itu adalah makan shushi yang tidak akan pernah saya lupakan, absurd rasanya. Setelah itu saya meminum soda kaleng (yeay tidak akan saya sebut mereknya lagi). Jantung semakin berdetak kencang dan hujan enggan reda, kumplit!. Tiba-tiba sesuatu yang semakin membuat jantung berdetak lebih cepat lagi dan saya memilih untuk ditelan bumi saja, tapi tunggu dulu jangan cepat menilai saya ini lebay tapi coba bayangkan jika anda mengalaminya, mungkin akan merasakan hal yang sama. Begini ceritanya...... saya mendengar Michele, bicara dengan Reno dan temannya tentang ”andinacil”, wohoooo as you know itu adalah account twitter resmi milik saya. Begini kronologis kejadian atau dialog yang terjadi ’sependengaran saya’:
Michele  : nih andinacil ngetweet nanya, mba aku lagi di acara adidas mau ketemu dong....
Reno     : trus?
Michele  : gw bilang aja, aku disini sama RenPrats.
Reno     : eh, dia juga ngetweet nih (reno bacain tweet saya): “aku melihatmu loh reno, tapi serem mau nyamperin.” Hahaa gw bales aja “ kenapa serem? Saya ga gigit kok” hahaha.
Michele  : kyanya anak ini nge fans banget sama lo deh ren
Reno     : oya?
Michele  : waktu kemaren lo ga main twitter aja, dia nanya ke gw mulu ‘mba michele kok reno ga main twitternya? ‘mba michele kapan reno mainin twitternya lagi?’
Reno     : haha trus lo jawab apa?
Michele  : yah gw bilang aja ntar juga main twitter lagi kok, tunggu aja. Kya nya nih anak ke lo banget deh

Itulah kejadiannya. Well apa yang anda rasakan jika menjadi saya? Tepat di belakang punggung anda persis, mereka membahas anda! Wooooww.. tidak perduli deh kalau yang membahas saya itu siapa, tapi ini masalahnya adalah dia dia, Reno Pratama!! Wuuuuhhh… tarik napas panjang as long as i can do. Rasanya ingin menelan kaleng soda yang sedang saya pegang dan berharap bisa menghilang seperti Jinny Oh Jinny. Malluuuuuuuu.. jantung semakin cepat berdetak, bibir terasa kelu pada saat Ines mengajak ngobrol, darah menjadi menggumpal, keringet dingin, persis rasanya seperti akan di suntik saat berobat ke dokter atau diminta dengan paksa oleh dosen menerangkan sesuatu hal yang tidak anda mengerti di depan kelas atau seperti ketahuan mencontek saat ujian. Apapun itu persamaan atau pengibaratan how I feel saat itu, saya rasa hanya diri saya sendiri yang dapat mengerti dan memahami. Sambil memejamkan mata dan menggenggam erat kaleng soda, I Wanna Scream: IT’S ME!!!!

*Bagaimana setelah itu? Ketemu atau tidak? Hayooo.. up next. Coming soon!! :))

Kamis, 03 Februari 2011

Antara Buah dan Belah Duren

Seorang perempuan biasa, pintar namun tetap bodoh dalam sesuatu hal. Merasa dirinya adalah orang yang tidak tahu apa-apa, bahkan cenderung idiot jika diajak bicara mengenai hal yang satu ini. Terdengar dan terlihat sangat tabu. Kedengeran kolot dan tidak berpikir luas, namun itu yang ada dipikiran perempuan ini, yang bernama Dewi. Dan hal itu bernama, sex. Yah! Jika membaca atau mendengar kata sex, pasti yang tercetus pertama adalah ‘enak’ ‘nagih’ dan ‘nikmat’. Halah, apa lah kata itu dan bebas orang mengartikan kata sex. Yang pasti, Dewi tidak tahu menahu hal ini. Percaya? Hampir semua orang tidak.
Bagaimana tidak. Disekelilingi dengan lingkungan yang bisa terbilang bebas perkataan, asap rokok dan saat ini ia sedang mengakrabkan atau berusaha tidak tabu lagi dengan tattoo dan alkohol. Ia percaya, dibalik keburukan pasti ada kebaikan dan sebaliknya. Sempat merasa didekati oleh laki-laki yang beristri, mempunyai pacar bahkan single namun terlalu berpikir ’sok suci’. Dipegang tangannya saja selalu menghindar, kalau tidak mau dipegang ya ga usah berusaha mendekati perempuan. Aneh. Orang disekitar yang sebenarnya tidak tahu apa-apa namun sangat ’sok’ menjadi orang yang paling tahu bahkan paling benar, menilai kalau Dewi adalah perempuan yang bisa mendekati kata ’perempuan nakal’. Hei dari mana kalian bisa menilai Dewi seperti itu?.
Mereka menilai karena Dewi adalah perempuan perokok aktif, mencintai kopi, memakai baju terbilang sopan ga sopan, mempunyai teman yang bertattoo, minum-minuman beralkohol dan beberapa faktor X lainnya yang jika diperjelas akan semakin ketahuan mereka benar-benar orang ’sok suci’. Merasa paling benar? Merasa paling suci? Merasa paling pasti akan masuk surga? Yah itulah mereka yang beraninya memberikan nilai buruk terhadap makhluk ciptaan Tuhan tanpa tahu ia sebenarnya bagaimana. Mungkin mereka tidak tahu ungkapan ini: ’lain di bibir lain dihati’ atau tahu tapi pura-pura tidak tahu?. Kasian. Munafik.
Dulu itulah yang ada di dalam otak Dewi, segala hal yang bukan dijalur Tuhan adalah hal yang salah dan tanpa alasan. Namun saat ini, ia berani berkata ’saya salah, saya malu, saya lebih buruk dari mereka yang saya nilai selama ini, manusia tidak punya hak menilai sesamanya, masih ada yang punya Kuasa’. Tapi yang punya Kuasa disini bukan uang atau pun pemerintah yang beruang eh ber-uang, tidak lain dan satu-satu nya adalah Tuhan Yang Maha Esa. Saat ini, uang adalah segalanya dan segalanya itu butuh uang. Jangan bicarakan cinta, jika tidak punya uang, apakah cinta itu masih ada?. Bahkan untuk membeli buah duren pun tidak bisa, apalagi untuk biaya membelahnya. Sesatnya pikiran, bisa lebih mementingkan uang dari pada Tuhan nya sendiri. Tidak usah diberikan contoh, pikirkan lebih dalam dan tanpa dimasukin ke hati. Sakit. Tragis.
Beradunya air liur secara bergantian, permainan tari indah yang dilakoni dua lidah yang saling beradu, sesekali diselingi oleh desahan yang bisa membuat birahi naik, terkadang dilanjutkan dengan menjelajahi kebagian tubuh lainnya. Seperti berwisata, menikmati gunung yang cantik, sebelumnya harus meluncur dengan perlahan kemudian kita bisa menikmati tempat kolam susu berada. Sesekali kolam itu berisi penuh susu ajaib, namun ada masa nya. Permainan jemari lembut namun penuh napsu, terus-menerus menjelajahi tubuh tanpa takut dan tidak mengabaikan sekitar bahkan waktu. Sampai bingung, mereka sedang mabuk cinta atau alkohol. Setelah puas menjelajahi dan berwisata serta tidak lupa mencicipi setiap sudutnya, hanya dua hal yang biasanya terjadi yaitu penyesalan atau nagih.
Dewi hanya bisa diam seribu bahasa, hanya sesekali mengeluarkan senyuman kecil namun lebih sering memilih membakar rokok ketika teman-temannya membahas hal tersebut. Jika dibayangkan memang asik dan membuat birahi naik, namun jika sudah berhadapan dengan laki-laki dalam keadaan menuju arah sex rasa ketakutan yang begitu luar biasa muncul, sehingga rasa takut itu berhasil mengalahkan napsu yang sudah hampir memuncak. Melihat adegan tersebut secara langsung bisa membuat bulu kuduk berdiri seperti melihat hantu. Melihat video nya? Hemm bisa pusing dan tidak akan bertahan lama. Merasa punya kelainan, itu yang sedang Dewi rasakan. Apa yang sedang terjadi?. Atau jangan-jangan ada kelainan psikologis sex, duga Dewi yang berusaha menghindar jika sudah memikirkan hal itu.
’Tambah bir nya’, sambil mematikan putung rokok. Beberapa gelas bir telah berpindah kedalam perut buncit itu. ’Hai sayang’, ucap seorang laki-laki bersuara berat dengan tatapan penuh napsu. Tidak berapa lama, adegan diatas terjadi.
’Kenapa penutup kepala nya terlepas?!’, gumam Dewi terbata.

Jumat, 28 Januari 2011

Semalam aku jadi ‘jutawan’!

My Clever Horse nama samaran untuk membicarakan idolaku ini didepan teman-teman. Memang terbilang cerdas dan kuat seperti kuda. Penabuh drum dari group band punk papan atas, perempuan mana yang tidak mau ngobrol atau sekedar foto bareng dengannya. Karismatik. Mungkin kata itu yang tepat menggambarkan sosok lelaki ini. Melalui pemikirannya yang cerdas, kritis namun terkadang ’gila’ inilah yang membuat aku jatuh cinta. Disaat aku sedang di atas angin jatuh cinta padanya, aku tahu kalau Kudaku ini ikut nimbrung nulis bareng salah satu penulis di Indonesia yang sangat aku kagumi. Berkomunikasi dengan mereka hanya bisa aku lakukan dengan rajin berkicau di acoount kicau’an mereka punya. Setiap dibalas rasanya seperti menjadi jutawan.

Nah ceritanya, tadi malam ada acara book signing dari judul buku yang ditulis oleh mereka plus beberapa manusia cerdas dan mengagumkan lainnya. Seolah ga mau meninggalkan kesempatan emas ini, aku langsung minta anterin temanku untuk datang ke acara itu. Sore harinya, aku sibuk membongkar lemari pakaian, ’harus tampil kece nih malem ini’ pikirku. Detik-detik menjelang temanku menjemput, hujan turun dengan cukup deras. Aaahh membuatku sedikit khawatir, mungkin karena aku tidak suka dengan hujan. Diperjalanan menuju tempat book signing, kita sempat hampir nyasar, namun dengan kecanggihan tekhnologi kami pun sampai dengan selamat dan tetap cantik. Tempat ngopi di daerah Kemang, sangat asik dan nyaman. Memang tidak terlalu besar, namun pelayannya muda dan lumayan uhuk keren.

Aku memanggil penulis idamanku ini dengan Hot Grandma, ia sangat ramah, rock n roll dan mencengangkan. Saat sedang asik berbincang didalam ruangan, Kudaku datang dengan beberapa temannya. Tak disangka dan duga beberapa kata yang keluar dari mulutnya yang mencintai beer ini, suara serak seksi mendesah basah menyapa namaku, menanyakan kabar dan memuji syal macan cokelat yang aku pakai. Seolah jantung berhenti sejenak, mata tak berkedip serta denyut nadi mengalami traffic jam didalam sana. Oke, ini baru permulaan dari seorang gadis kecil dengan keberuntungan yang besar malam itu. Selesai acara tanya-jawab, Kudaku memetik gitar dengan mesra dan penuh gairah. Ditengah acara akustikan, dengan suara yang mulai serak karena batuk, aku berteriak meminta dilantunkan lagu Story of My Life dari band kesukaannya Social Distortion. Sepertinya suaraku kalah dengan suara-suara teriakan yang jauh lebih besar dari arah belakangku, batinku. Tapi, dia membawakan lagu yang aku minta. Mungkin dia bisa mendengar teriakan batinku.

Selain itu, aku juga mendapatkan wejangan penuh arti dan ilmu dari seorang penari profesional. Entah mimpi apa aku semalam bisa bertemu dengan orang-orang yang luar biasa ditempat yang tidak terlalu besar dan hanya dalam satu malam aku bisa mendapatkan ilmu. Dari mulai ilmu batin, ilmu putih, merah, jingga, abu-abu hingga hitam. Berbincang hangat dengan Hot Grandma dan Kuda, mulai tentang buku hingga obrolan liar. Sampai aku dipeluk dan dicium ketika Hot Grandma tahu kalau aku masih perawan. Malam itu, aku menjadi jutawan. Sadar atau tidak, aku yakin bahwa tidak semua orang bisa di posisi aku tadi malam. Kalau sedang ikut kuis di tipi, aku sudah masuk grandfinal dan mendapatkan hadiah utama. Yah, aku jutawan!

Kamis, 27 Januari 2011

Menyapu berlian di rumah milioner


Sepertinya 14 PRT tidak akan sanggup untuk mengurusi rumah milioner ini, perlu menambah lagi rupanya. Segala sesuatu di rumah ini serba ada dan instant, apa pun dilayani dengan senang hati walau pikir PRT ini hanya demi ‘uang’. Bagai hidup didalam surga, segala sesuatu terlihat ‘halal’ baik itu yang memang ‘halal’ sungguhan dan tidak. Seakan tidur berselimut uang, berlian, ditemani dengan setia dan bergantian lekuk tubuh wanita tanpa sehelai benang yang menjalar dengan liar. Bingung mengungkapkan ‘dari mana asal uang sebanyak itu?’. Mimpi memiliki uang sebanyak itu saja tak berani, takut gagal dan bunuh diri nantinya seperti banyak orang yang setiap harinya meramaikan headline berita kriminal.

Jika melihat milioner ini, seperti melihat uang dan berlian jalan. Pantas saja, beberapa orang tinggi, berotot dan memakai setelan jeans hitam, kaos ketat dengan ototnya yang besar serta kacamata hitam –namun style nya tidak lebih bagus dengan anak punk- setia mendampingi milioner ini. Mungkin, jika ada wisata untuk bisa singgah ke neraka dan surga sanggup ia beli. Tak ada yang ia takuti di dunia ini, bahkan pemimpin di negeri ini takluk di depan ’uang’nya. Well, jika Anda masih tinggal di dunia akui saja jika uang saat ini yang berkuasa. Uang yang memegang kendali dan uang adalah Producer merangkap sebagai Director sekaligus Script Writer nya. Bahkan tragisnya, segelintir orang belaga lupa dengan yang nama nya Tuhan. Ironis!. Sadar tidaknya kita, inilah yang terjadi. Pertebal iman atau uang, merupakan pilihan yang sulit. Seolah-olah ia lebih khawatir jika terjadi sesuatu dengan uang bahkan berlian nya. Keluarga, cinta dan kasih sayang, semua dianggap dengan uang. Tak heran jika para anggota keluarga tidak saling ‘mengetahui’ satu dan lainnya. Yang mereka ingat adalah uang, uang, uang dan berlian. Wew, mereka lupa yang punya Kuasa di dunia ini yaitu Tuhan. Dengan sekejap, seperti bayi yang menghabiskan susu dalam botol untuk menghilangkan lapar dan hausnya, angin kencang dan gempa bumi mampu menghilangkan semua uang, harta dan berlian si milioner. Apa yang bisa uang dan berlian lakukan ketika ini terjadi? Tidak ada. Dan sang miliuner itu hanya bisa, Pasrah.

Rabu, 26 Januari 2011

In Love with Foot Ball

Banyak yang merasa aneh kalo denger ada perempuan yang suka sepak bola. Padahal factor yang menunjang  para perempuan suka sepak bola, bisa dari teman, pacar dan keluarga. Salah satu contohnya aku bisa cinta banget sama sepak bola, disamping karena para pemain bola di Eropa yang ganteng, keren dan punya skill yang amazing. Seluruh keluarga aku lah yang membuat aku suka. Dari dulu Papa tuh emang pemain bola, beliau menjadi defender disalah satu club bola di Sumedang, trus kedua abangku Mas Didit dan Mas Sandy yang juga pemain bola. Club favorite mereka itu Liverpool dan Manchester United. Sedangkan perempuan yang  dirumah seperti Mama, Mba Nadia dan aku suka sama Manchester United mulai dari jaman nya Eric Cantona masih jadi kapten “the reds devils” sampe sekarang. Apalagi ditambah factor adanya David Beckham, makin cinta deh.. hehe. Pertama kali aku nonton bola sekeluarga dirumah itu pas lagi opening premier league 1997, antara Manchester United vs Arsenal. Tapi sayang disitu MU kalah 3-0. Dari sinilah aku jadi tertarik dengan sepak bola. Keluarga besar yang ada di Surabaya, Malang, Bandung dan Sumedang semua suka bola, tapi dari Indonesia, Persib dan Persik Kediri. Mereka suka nonton secara live loh!. Selain aku selalu mengagumi sosok David Robert Joseph Beckham, aku juga mengagumi Francesco Fabregas Soler a.k.a Cesc Fabregas. Jadi sekarang aku udah hatam banget istilah-istilah bola seperti, off side, corner kick, diving, penalty, penalty area dan lainnya. Dirumahku ada tradisi nonton bareng, biasanya pada saat piala dunia, Euro atau pertandingan yang big match. Kalo team England dan Manchester United bertanding semua anggota keluarga pasti nonton sambil minum kopi dan teriak-teriakan bareng. So that’s why, why I so in love with foot ball and of course with foot ball players? Hehe..

Dari Twitter semua terwujud, canggih!

Minggu, 9 January 2011
Bangun dengan keadaan marah, jengkel dan merasa waktu tidur yang kurang hingga emosi yang bertambah. Perut lapar dan pikiran terus menuju kepada skripsiku yang belum juga selesai. Bagai letusan gunung krakatau di kepalaku pagi itu. Namun, jadi ingat ada orang dulu yang nyanyi “abis nangis ketawa, makan gula jawa..”  artinya, setelah orang menangis atau sedih maka kebahagiaan akan mengampiri orang tersebut begitu juga sebalikannya. Jadi menjadi orang tidak boleh terlalu senang ataupun sedih. Kekesalan dan kejengkelan tadi pagi seketika berubah, ketika melihat timeline drummer idolaku Jering JRX, yang akan datang ke Jakarta dalam rangka launching buku Djenar Maesa Ayu. Tanggal 14 January 2011 buku itu akan launching, memang sudah digembar-gomborkan sejak lama melalui account twitter Jering (@JRX_SID) ataupun Djenar (@djenarmaesaayu).

Sore hari aku iseng kirim tweet ke JRX, memang terbilang cukup sering aku kirim tweet namun tak sering dibalas. Sore itu aku kirim: “andinaciil: Bli @JRX_SID dateng ke launching buku #1Perempuan14Laki-laki nya @djenarmaesaayu ?”. Selama berharap dibalas, aku menyeduh kopi, kebetulan sore itu hujan turun dan udara menjadi dingin. Auuww, tak disangka tweet aku dibalasnya: “JRX_SID @andinaciil Datang. Saya juga akan nyanyi disana :)”. Setelah itu langsung ribut para fans Jering bertanya tempat, jam dan hari launching buku tersebut. Malam hari, aku sadar sebentar lagi ulang tahunku, yang tak disangka berdekatan dengan Djenar. Aku 12 dan Djenar 14. Semoga saja impianku menjadi penulis hebat bisa terwujud. Saat menonton pertandingan sepak bola, FA Cup, kebetulan aku fans beratnya Manchester United, aku kirim tweet kembali ke JRX. Terbilang rajin ya aku kirim tweet ke JRX. Tak masalah dong, nama nya juga suka. Aku kirim: “andinaciil: @JRX_SID bli, launching buku #1Perempuan14Laki-laki kita ketemu ya, aku ulang tahun. Bisa ya? Suksma bli :)”. Aku tinggal cuci muka sebentar, ternyata sudah dibalas olehnya. “JRX_SID @andinaciil Yuk! :)”.

Oh Tuhan.. rasanya seneng seperti entah apa, ketemu saja belum tapi senengnya sudah datang. Tak hentinya aku tersenyum dan sesekali berkhayal mendapatkan hadiah baju dari JRX. Semoga saja bisa bertemu dengan lancar. Kebetulan teman nya temanku saudara nya Djenar, semoga membantu. Bisa menjadi kado terindah pas ulang tahun bertemu JRX. Kejadian ini mengingatkan aku pada kejadian konyol nan nekat. Pada 4 Desember 2010, saat group band Life House konser dan Superman Is Dead menjadi salah satu band pembukanya. Aku mengirim tweet yang inti isinya, ‘aku datang bersama kakak ku yang sedang hamil dan ngidam ingin ketemu JRX’. Ajaibnya itu berhasil dan aku diberikan nomor telfon manager Superman Is Dead, Dodix, lalu aku bisa ketemu dan foto bareng tanpa harus berdesakan dengan fans yang lain. Curang, memang. Nama nya juga usaha diiringi oleh nekat. Semoga kali ini Dari Twitter Semua Terwujud, Canggih!